Photo by rayli.com.cn |
Adolf Dassler, itulah nama lengkapnya. Lahir di Herzogenaurach, Kerajaan Bavaria, Jerman pada 3 November 1900. Ia
menggunakan singkatan namanya sendiri untuk dijadikan label usahanya. Ia
memiliki keinginan untuk menciptakan sepatu berperforma tinggi untuk atlet di
Jerman, hingga di Eropa. Awalnya, Dassler memulai bisnis sebagai tukang roti,
namun passion berkata lain. Ia
memulai mewujudkan passion dengan membuat
sepatu pertamanya di dapur cuci ibunya. Usahanya tak sia-sia, penggagas sepatu
bola bergerigi itu berhasil dengan labelnya, “Adidas”.
Hingga ia wafat 6 September 1978, dan bahkan hingga kini,
Adidas merupakan pemasok sepatu atletik terbesar di Eropa, dan tersebar di
hampir 200 negara, termasuk Indonesia. Setelahnya, Adidas diambil alih oleh
istri dan juga anaknya. Dalam perjalanannya, Adidas sudah mengalami modernisasi,
dan pergantian logo. Logo terakhirnya dari 1996 hingga kini yaitu tiga balok
miring berbentuk tangga, yang menggambarkan daya tahan, kekuatan, serta masa
depan.
Text by @_nadiyahnur
No comments:
Post a Comment